Persis kayak balonku ada lima, rupa-rupa warnanya.
Kalau SMA I, putih abu-abu.
Kalau SMA III, putih biru muda.
kalau SMA VIII, putih coklat
Kalau SMA 6, bagaimana?
Ya.... PUTIH-PUTIH laaaa...
Itulah sebabnya awak suka diejek penjaga kamar mayat sama anak komat !
Itu pun, kalau mau dibuat mode, ya baju tangan pendek atau baju tangan panjang, digulung sampai lengan atas. gaya anak bandung, katanya.
Padahal awak ini asli anak Bandung juga, maksudnya Bandar Selamat Ujung !
Yang pasti, waktu itu banyak niru penyanyi Jamal Bejat, eh Jamal Mirdad ! Juga kayak bintang film Herman Felani !
- Untuk laki : baju tangan pendek, lengannya dilipat ke atas. Lalu tali pinggang (sabuk), dibiarkan menjurai panjang , manggapai ke bawah sampai paha.. !. Pokoknya biar persis Herman Felani atau Rano Karno lah !
- Untuk perempuan : tangan baju dilipat ke atas, roknya biku=biku (rempel), kayak lipatan gorden kamar awak ! Panjang sampai lutut !
Baju laki-laki, lantamnya suka tak dimasukkan ke dalam celana, tapi dibiarkan terjurai sampai paha. Namanya juga baju gombrang yang lagi trend waktu itu !
Nah, kalau naik kereta (sepeda motor), maka baju itu berkibar. tapi kalau dimasukkan rapi, maka baju itu menggembung kalau lagi ngebut naik kereta. Persis kodok !
Kalau celana?
Ada yang model cut-bray, celana ye-ye..
Bahkan rockn"roll, serba ketat, bahanya kecil, kayak model lemang bambu ! Ketat !
Silap awak bergerak kalau banyak bergerak, "Breeetttt" celana belahan pantat suka robek, pulang sekolah ditutup baju, busam kalau ketahuan CD. Jalannya persis kayak pantat bisulan. Ngengkang !
Nah untuk sepatu, bebas. Tak ada larangan.
Apalagi anak laki-laki.
Terkadang ngembat sepatu lars militer punya bapaknya.
Kadang sepatu Adidas, Puma, Clark, yang import belinya di Kesawan !
yang palsunya, belinya di jalan Surabaya, merk2 tsb, buatan ajo sukarame !
Ada pula sepatu kain ceper hitam, model bintang kungfu Bruce Lee. Jadi yang make jalannya agak ngengkang melayang, hilang gravitasi, kayak juara karate tingkat RT !
Nah, kawanku si Tatang lain lagi, kerjanya tiap hari melukis sepatu putihnya pake ballpoint, gambar kreatif yang diarsir. Seminggu baru dicuci. Tak pernah pakai kaus kaki. Kalau udara panas, kelas lagi sumpek, maka sepatu itu sengaja dibukanya, dapat dibayangkan kawan-kawan di pinggir bangkunya merepet-repet sambil menahan bau...
Kalau sepetunya bersih, baru dicuci, hari senin, mulai dia melukis sepetunya itu, terus begitu berulang-ulang, ganti-ganti gambar.. (kalau dulu gambarMick Jagger, lidah terjulur atau gambar Prambors, rambut kribo, yang paling trend)
Padahal dia itu bekas petinju amatir. yang kalau pagi subuh, maraton, dengkulnya suka diincar anjing kampung !
Tapi dia itu seniman, rambutnya kadang botak, kadang berjambul, rokoknya Panamas (cepek dapat tiga batang !). Ke sekolah tak lebih dua buku tulis dibawanya, biar bisa diselipkan dipunggung. Gampang cabut, alias bolos.. !
Berbeda waktu aku sekelas SD dengannya (SD Kartini jalan Amaliun), anaknya lucu, manis, suka diantar emaknya, tas sekolahnya echolac hitam kayak direktur... atau tukang obat koyok).
Tapi terperogok di SMA, kocaknya sa-alaihim.... ! Persis kayak film kartun Donald Bebek!
Kalau tas bagaimana ?
Ada yang pake tas ransel bapaknya yang tentara !
Ada yang pake tambang plastik tali timba, dijerat. Bagian bahu dipilin rajutan.
Ada pula tas kain.
Tapi kebanyakan 98 persen muris laki-laki tak bawa tas ! Sisanya, laki-laki yang pake tas, rada banci ! Maksunya, golongan anak emak.. !
Sehingga Amrizal, kawanku (alumni FE-UISU), kalau pergi sekolah alangkah susahnya dia, selain bawa tas ransel, ditangannya bawa buku lagi. Hampir seluruh buku dibawanya. Orangnya tekun. Dialah asli perpustakaan berjalan. Tulisannya rapi. Bukunya bersampul. Mungkin kalau mau tidur, dia sikat gigi, cuci kaki, berdoa dan tidur. Kayak murid madrasah !
Nah, apa yang terjadi waktu pelajaran olahraga,
lalu baju dan singlet teman-teman sekelas dicampur, diaduk-aduk, jadi satu.
Ini pasti kerjaan jahil murid yang tak ikut olahraga, malu dengkul runcingnya kelihatan.
Lima menit kemudian, pelajaran matematika Pak Gading, masuk kelas !
Mendadak panik. Mengejar tumpukan baju !
Semua pakaian tertukar.
Dapat kalian bayangkan sendiri apa yang terjadi... Orang yang gemuk, dapat pakaian kekecilan. Begitu sebaliknya. Semua pakaian tertukar.
Tapi semua tak ada yang beranii buka suara ketika guru matematika pak Gading menerangkan turunan rumus.
Hening sembari ngedumel.
Tapi pas lonceng pulang berbunyi.
Kembali riuh. Kembali mencocokkan baju miliknya dari teman.
Heboh !
Mengenang kejadian lucu.
Itulah kisah SMA yang menggemaskan.
Tak bisa terulang lagi.
Sampai saat ini, belum ketahuan siapa yang berbuat jahil itu.
Ayo ngakulah kawan ! Nanti waktu pertemuan alumni, habis kau !
Kutunggu kau di pengkolan...
Nice Post!:)
BalasHapusAda masalah dengan tas dan koper yang terkena kotoran,dan anda belum sempat/tidak tahu cara membersihkan nya? Segera antarkan tas dan koper anda ke The Paris Shoes Bag,Laundry tas dan koper terbaik di Medan.
Laundry Tas Koper Medan